Berita7net - KOTA TANGERANG. Lima RW di Kelurahan Nambo Jaya mengeluhkan bantuan beras Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebagai lumbung pangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk warga terdampak Covid-19. Pasalnya, bantuan tersebut tidak layak dikonsumsi, karena beras berkutu dan menir serta bau apek.

Hal itu diungkapkan Ketua RW 02 Kelurahan Nambo Jaya, Toto Kuswanto kepada Awak Media di rumahnya di Pondok Arum, Kamis (28/5/2020). Dikatakannya, bantuan beras dari Pemkot Tangerang diserahkan pihak kelurahan ke masing-masing Ketua RW pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2020, sehari sebelum hari raya Idul Fitri dan setelah dicek kondisi beras bau apek dan hancur alias menir seperti dimakan kutu.

"Bantuan beras dari Pemkot Tangerang diterima hari Sabtu sebelum lebaran, tapi sayangnya kualitasnya tidak layak dikonsumsi, karena beras berkutu dan menir serta bau apek," keluhnya.

Menurutnya, beras cadangan pangan belum disalurkan ke para ketua RT, karena beras berkutu itu akan dikembalikan ke Kelurahan Nambo Jaya dan meminta diganti atau ditukar dengan kualitas yang layak dikonsumsi.

"Lima RW disini sudah sepakat akan mengembalikan beras lumbung pangan ke Kelurahan Nambo Jaya dan minta ditukar beras yang layak dikonsumsi," tutupnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Nambo Jaya, Andri Juliansyah menuturkan, bahwa dirinya sudah mengecek langsung ke Ketua RW atas kualitas beras lumbung pangan. Menurutnya, kualitas beras sangat memprihatinkan, karena beras bantuan dari Pemkot Tangerang buat cadangan pangan untuk warga terdampak Covid-19 tidak layak dikonsumsi.

"Saya sudah mengecek langsung beras bantuan tersebut, memang tidak layak dikonsumsi dan saya sangat setuju dengan keputusan para ketua RW, untuk mengembalikan beras tersebut dan minta ditukar dengan kualitas yang lebih baik," tandasnya. (SL/red)*

Berita7