Berita7net. TANGERANG SELATAN – Meliputi kegiatan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam rangka menggelar diskusi virtual untuk memfasilitasi warga dengan menyampaikan beberapa masukan dan aspirasi, juga pertanyaan yang langsung kepada di sampaikan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 1, Muhamad – Rahayu Saraswati. Kegiatan dengan tema “PSI Mendengar” ini merupakan sekaligus rangkaian peringatan HUT ke-6 PSI.
Dalam diskusi berlangsung, salah seorang warga, Aris, menanyakan program kerja pasangan calon Muhamad dan Rahayu Saraswati untuk mengentaskan permasalahan putus sekolah di Kota Tangsel yang umumnya dialami oleh siswa sekolah dasar. Padahal, Tangsel sendiri masuk dalam kategori kota dengan APBD tertinggi di Indonesia.
Menurut Aris, di permukiman tempat ia tinggal yang tidak jauh dari Kantor Wali Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pemerintahan di sana, masih banyak siswa yang putus sekolah.
“Lingkungan kami tinggal, kalau kita tarik garis lurus dari Kantor Wali Kota Tangsel hanya 600 meter. Tapi ada kejadian yang sangat ironis, di tempat kami banyak sekali yang putus sekolah,” tanya Aris, Rabu 4 November 2020 malam.
Menanggapi pertanyaan warga, calon Wali Kota Muhamad mengatakan bahwa dirinya dan Rahayu Saraswati telah menyiapkan program peningkatan fasilitas dan pemberian beasiswa pendidikan untuk warga tidak mampu di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai Universitas.
“Bagi yang benar-benar tidak mampu, akan kami gratiskan. Tentunya akan by name dan by data, kami ingin mereka yang mendapatkan beasiswa dari APBD ini memang betul-betul berhak,” ucap mantan Sekda Kota Tangsel itu.
Muhamad melanjutkan, selain beasiswa, ada juga program “1 SMP untuk 1 Kelurahan”. Hal itu penting mengingat, Tangsel masih kekurangan gedung sekolah untuk jenjang SMP yang menjadi salah satu faktor pendorong putus sekolah.
Dari data yang ada, kuota kursi untuk jenjang SMP baik negeri dan swasta hanya 7.000 kursi. Kuota kursi yang tersedia itu jelas tidak sebanding untuk mengakomodasi 23.000 lulusan siswa SD/Sederajat yang hendak masuk SMP di Tangsel. Akibatnya, praktik pungli (pungutan liar) tumbuh subur, dan kemungkinan terburuk putus sekolah sangat mungkin terjadi.
“1 Kelurahan akan kita bangun 1 SMP. Kami tidak akan menggunakan sistem zonasi, tapi tentu saja warga yang tinggal di Kelurahan itu, merekalah yang berhak bersekolah di SMP tersebut,” imbuhnya.
Sementara calon Wakil Wali Kota Tangsel, Rahayu Saraswati menambahkan, sembari menyiapkan realisasi program “1 SMP 1 Kelurahan”, merela berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan program sekolah kejar paket A, B dan C bagi warga yang putus sekolah.
“Kita juga seharusnya bisa bekerja sama dengan Taman Bacaan Masyarakat untuk mengadakan kejar paket A, B dan C minimal sampai pada tahap di mana kita bisa menghadirkan 1 SMP 1 Kelurahan,” papar mantan anggota DPR RI periode 2014 – 2019 itu.
Perempuan yang akrab disapa Mpok Sara itu melengkapi, nantinya atlet dan murid-murid berprestasi di Tangsel juga akan diberikan beasiswa pendidikan.
“Kami mau mengembangkan beasiswa bukan hanya untuk masyarakat kurang mampu, tapi juga untuk para atlet dan murid berprestasi itu perlu kita dukung,” pungkasnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh DPD PSI Kota Tangsel dan DPC PSI Serpong ini dimoderatori oleh Ketua Panitia Konvensi Pilkada PSI, Isyana Bagoes Oka, dan turut dihadiri anggota DPRD Provinsi Banten dari PSI, Maretta Dian Arthanti, serta anggota Fraksi PSI di DPRD Kota Tangsel, Ferdiansyah dan Alexander Prabu dan juga Pengurus DPW PSI Banten.
(HDR #011)
