Berita7. JEMBER – Dalam memperingati hari pers Nasional puluhan warga yg tergabung dalam pokmas kampung baru dan beberapa wartawan dari bebagai media mengadakan kegiatan pendidikan reforma agraria kepada masarakat yg ada di kecamatan Semboro.

Pelaksanaan HPN trsebut di laksanakan di sekretariat pokmas kampung baru ,yg ada di desa pondok dalem kecamatan semboro,rabo 9/2)/2022.

Lokasi yg di pilih dalam peringatan HPN tersebut berhadapan langsung dgn tanah yg di perjuangkan oleh rakyat desa pondok dalem selama puluhan tahun.

Dengan mengusung tema” laksanakan reforma agraria untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kabupaten Jember ,berdasarkan Perpres no 86 tahun 2018 “

Hal trsebut kami laksanakan karna selama ini keberadaan program reforma agraria yg di canagkan oleh presiden RI Joko widodo belom di rasakan keberadaanya bagi kemakmuran rakyat yg ada di wilayah perkebunan, hususnya rakyat pondok dalem,.jelas ktua pokmas kampung baru sohehudin.

Mereka beranggapan pemerintah masih blom berhasil dalam menyejahterakan Kaum tani ,kaum buruh,juga masarakat miskin lainya.

Program reforma agraria, tanah untuk untuk rakyat , adalah sarat mutlak yg harus di laksanakan oleh pemerintah.,agar rakyat bisa sejahtera.terangnya.

lambannya pelaksanaan Perpres no 86 th
2018 adalah bentuk TDK seriusnya jajaran pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya,sergah sohehudin.

Oleh karenanya perlu dorongan dari seluruh rakyat dan segenap elemen yg ada ,agar arah program reforma agraria ini tdk salah arah.,katanya.

Acara peringatan HPN trsebut brlangsung lancar serta sangat hitmat.nampak puluhan anggota pokmas sangat serius dalam mnyimak apa yg di di sampaikan oleh sohehudin.

Dgn begitu rinci sohehudin dalam mnjelaskan tentang arah perjuangan rakyat desa pondok dalem ,untuk mendapatkan hak atas tanahnya.

Sedangkan dari unsur perwakilan pemerintah desa pondok dalem,di wakili oleh abdulhamit

Herman salah satu anggota pokmas kampung baru brharap agar tuntutannya mendapatkan hak atas tanahnya bisa segera di kabulkan oleh pemerintah.

Di ketahui Herman sendiri adalah salah satu pejuang lama yg sempat merasakan pengabnya bui selama 4bulan, akibat dirinya dan kawan kawan telah di dakwa melakukan perusakan tanaman milik perkebunan di tahun 2000.

Menurut Herman yg berprofesi sebagai buruh tani ,selama ini dirinya dan tetangganya guna mencukupi kebutuhan hidupnya kluar masuk hutan untuk mencari sayur pakis,terang Herman.

Karna lahan yg dulu kami miliki sebagian besar saat ini di gunakan untuk areal perkebunan oleh pemerintah ,tuturnya.

Saya berharap dgn arah perjuangan yg jelas dan berdasar ini ,tanah ini bisa kami dapatkan kembali,demi keberlangsungan kehidupan keluarga kami,pungkas Herman.

Sedangkan dalam sesi penutup beberapa wartawan dari bebagai media mulai dari tv,online dan cetak mngatakan kepada peserta yg hadir, wartawan adalah alat penyampai pesan dan kritik yang tepat bagi rakyat ke pemerintah,yg bersifat membangun.

(Bambang)

Admin Berita7