Berita7 – Presiden Joko Widodo meminta anggota Polri untuk berhati-hati dalam bersikap di tengah tugasnya mengayomi masyarakat. Ia mengatakan saat ini semua bisa direkam dan disebarluaskan. Hal ini disampaikan presiden saat memimpin upacara HUT Bhayangkara Ke-77 di Stadion GBK, Sabtu (01/07) sore.

Presiden Jokowi menyatakan dengan tugasnya, Polri setiap saat bersentuhan dengan rakyat, namun di saat yang sama, Polri juga diawasi oleh rakyat.

“Setiap saat anggota Polri bersentuhan dengan rakyat, melindungi, mengayomi masyarakat dan melayani masyarakat. Tapi di saat yang sama Polri juga diawasi oleh rakyat, hati hati, sekarang ini segala sesuatu bisa direkam, bisa disebarluaskan,” tutur presiden.

Lebih lanjut presiden mengatakan gerak-gerik anggota Polri sekecil apapun saat ini tidak bisa ditutup-tutupi. Menurut Jokowi, kepercayaan rakyat terhadap Polri selalu diuji.

“Sehingga kepercayaan pada Polri akan selalu diuji, seberapa tinggi tingkat kepercayaan rakyat, seberapa tinggi kepuasaan rakyat itu menjadi hal yang penting,” kata dia.

Ia mengaku senang tingkat kepercayaan rakyat pada Polri belakangan telah naik. Namum, presiden Jokowi mengatakan Polri harus terus berbenah.

“Saya senang kepercayaan rakyat sudah naik dari 60 menjadi di atas 70 Persen. Ini perkembangan baik tapi masih harus terus ditingkatkan, Polri masih harus terus memperbaiki diri, berbenah diri, melakukan reformasi di segala lini,” ujarnya.

“Kewenangan Polri itu besar, kekuatan Polri itu juga besar, ini harus digunakan secara benar, jangan ada yang disalahgunakan, jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” presiden Jokowi menegaskan.

“Jadilah Bhayangkara sejati yang mengabdi tanpa henti kepada masyarakat, bangsa dan negara untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta anggota Polri untuk tidak terikat blok-blokan atau kultur yang mengutamakan patron tertentu.

“Polri ibarat sapu lidi, masing masing lidi harus bersih dan lurus, yang harus diikat dengan semangat. Tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak ada lagi patron-patronan,” demikian presiden Jokowi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menjelaskan, tema perayaan Hari Bhayangkara (HUT) tahun ini mengusung tema Polri Presisi Untuk Negeri Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju.

“Utamanya terkait Pemilu, karena memang kita sudah masuk ke tahapan Pemilu oleh karena itu kita semua selalu mengajak masyarakat untuk bisa mewujudkan Pemilu damai,” ujarnya kepada wartawan usai peringat HUT tersebut.

Kapolri juga berharap siapapun yang nantinya terpilih sebagai presiden agar masyarakat tetap dapat menjaga keamanan dan ketertiban.

“Karena siapa pun yang terpilih nanti yang kita utamakan adalah menjaga persatuan dan kesatuan walaupun ada perbedaan dalam pilihan. Itu menjadi paling penting,” kata dia menegaskan.

(GUNG)red*

Avatar photo