Berita7Net. Umat Islam Indonesia mayoritas di negeri ini, dengan jumlah kuantitas 237,5 juta orang atau 86,7% dari total penduduk. Dikenal sebagai penduduk muslim terbesar di dunia.

Menurut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) potensi zakat dari kaum muslimin di negeri ini pertahun dapat mencapai Rp.327 triliun, sehingga untuk membangun sesuatu pun sangatlah mudah.

Dengan potensi penerimaan zakat yang besar, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, seharusnya rakyat Indonesia tidak mengalami kesulitan.

“Namun kenyataan, kualitas berbeda dengan hitungan kuantitas. Umat Islam belum menjadi tuan di negerinya sendiri,” kata Haedar Nashir dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id, Rabu (19/07).

Umat Islam di Indonesia dinilai masih ketergantungan dalam banyak hal. Jangankan di ranah global, umat Islam dinilai belum menjadi penentu nasib bagi bangsanya sendiri.

Di momentum Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Haedar Nashir berharap umat Islam dapat bersatu membangun kekuatan untuk melakukan perubahan.

“Jika umat Islam bersatu, bahkan dapat menentukan siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia, tanpa harus susah payah menggantungkan nasib kepada pihak lain,” kata dia menegaskan.

Oleh karena itu, di tahun baru Islam 1445 Hijriah penting dilakukan rekonstruksi kesadaran kolektif seluruh umat Islam Indonesia untuk bangkit mengubah nasib sendiri sebagaimana spirit Islam dalam Al-Quran,

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d: 11).

Umat Islam tidak dapat menggantungkan nasib kepada pihak lain, termasuk dengan memanfaatkan peluang yang kelihatan baik tetapi sejatinya membuat diri makin tergantung. Tidak gampang tergoda yang dapat memperlemah posisi umat sendiri, menurutnya.

Lebih lanjut dikatakan Nashir, tentu mengubah nasib dengan kekuatan sendiri meniscayakan kerjasama, kolaborasi, dan relasi yang luas dengan berbagai pihak, tidak dengan mengisolasi diri. Semua langkah tidak bisa instan, perlu perencanaan strategis.

Umat Islam penting mengagendakan usaha-usaha kemajuan yang bersifat strategis di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan politik yang terencana dan berjangka panjang.

“Membangun kekuatan ekonomi penting menjadi prioritas utama agar umat Islam naik kelas menjadi golongan yang tangan di atas serta bukan golongan tangan di bawah. Mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi kuat, sehingga menjadi gerakan ekonomi umat berskala besar dan tangguh,” demikian Haedar Nashir.

(GUNG/ZIE) red*

Avatar photo