Berita7| JEMBER — Berlanjutnya atas dugaan pencabulan terhadap anak (17) murid MTSN 9Jember, TR selaku orangtua B (Korban) akan menempuh jalur hukum Atas ketidak terimaannya Perlakuan oknum guru kepada anaknya yang diduga sejak umur 16 tahun dicabuli .

Perbuatan cabul yang dilakukan MH(58) salah satu oknum guru MTs Negeri 9 Jember terhadap anak di bawah umur, sebut saja Bunga (17), yang juga mantan siswinya di MTs Negeri 9 Jember, baru-baru ini

TR (70) selaku orang tua korban mengatakan dengan serius menyebut pihaknya akan melaporkan perbuatan MH (nama samaran) selaku oknum guru Mtsn 9 Jember ke kepolisian, (04/10/2024)

Pelaporan tersebut akan dilakukan karena TR (70) tidak terima dengan perbuatan yang menimpa putri bungsunya tersebut, apalagi dilakukan oleh MH (58) yang selama ini sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh TR (70), padahal selama ini TR(70) tidak pernah menaruh rasa curiga dengan gerak gerik MH (58) dan Bunga(17), bahkan TR (70) sebagai orang tua korban sudah beberapa kali berpesan agar MH (58) ikut menjaga Bunga, bahkan ketika Bunga dijemput dirumahnya oleh MH (58), bahkan saat meminta ijin untuk ke Jember.

Jangankan orangtua Bunga( 17 ), Bunga pun saat dikonfirmasi mengaku tidak menaruh rasa curiga kepada MH(58),“Enggih tapi kan tumbas nopo tumbas nopo ngoten riyen (Ya, tapi kan bilangnya beli apa gitu dulu (saat mengajak Bunga keluar),”tuturnya.akan tetapi semua kepercayaan yang diberikan oleh keluarga korban, malah dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu bejat HM(58) kepada Bunga(17).

Padahal MH(58) sempat berjanji beberapa hal, untuk meyakinkan TR(70), jika MH(58) tidak akan berbuat buruk kepada Bunga. “Wong Kulo niki guru agama, ping pindoe, umpomo wonten masalah salah kulo dihukum, penggawean dicepot. pun ngertos Kulo (Saya ini (berpikirnya) dia itu guru agama, seandainya (dia) salah pasti dihukum. Pekerjaannya dicopot, Saya sudah mengerti),”ujar TR (70) menirukan MH (58).

TR (70) juga bercerita jika kedekatan keluarganya dan MH(58), berawal dari permasalahan yang menimpa Bunga ketika menjadi siswi di MTs tersebut. “Ngapunten awal mulane niku kan alise niku Bunga panjang, koyok alis mboten niku, dados masalah teng mriko, mantun niku sing nulung nuweki, pak MH(58) (Mohon maaf, awalnya ini soal bulu alis (Bunga) panjang seperti alis buatan. Jadi awal masalahnya di situ. Setelah itu yang bantu selesaikan masalahnya ya Pak MH,” cerita TR (58). Pungkasnya.

(Bam)

Berita7