Berita7|JEMBER , Ratusan massa di Jember yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J) mendatangi kantor DPRD Jember, menyampaikan kekecewaanya kepada komisioner KPU dan Banwaslu yang diduga tidak netral berpihak kepada pasangan calon nomor urut 01, aksi tersebut digelar, Rabu (13/11/2024), dengan sekitar 600 orang mendatangi gedung DPRD Jember dan berlangsung ke kantor KPU dan Bawaslu Jember.
AMP2J menilai penyelenggara pemilu telah mencoreng prinsip demokrasi jujur dan adil, dengan memihak pada salah satu pasangan calon sejak dari tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga jajaran KPU dan Bawaslu, salah satu pemicu utama aksi tersebut telah beredarnya rekaman suara salah anggota Panwascam di Kecamatan Sumberbaru, yang diduga bernama Jovita, yang mengajak petugas Pemilu di tingkat desa untuk membantu memenangkan Paslon 01.
Rully, salah satu orator dalam aksi tersebut, menyampaikan,“Sudah jelas oknum Panwascam yang bernama Jovita, menghianati demokrasi, ide memberi saksi dengan kopi yang dicampur CTM, adalah pembunuhan berencana. Polisi harus menangkap Jovita,” tegasnya.
“Saya pegiat yang mengikuti proses Pemilu sejak tahun 2005, dan sejauh ini, baru kali ini kami melihat Pemilu tahun ini paling brutal, Pemilu belum dilaksanakan, tapi kecurangan secara TSM sudah dilakukan oleh penyelenggara Pemilu. Ini sama saja penghianatan terhadap demokrasi, Komisioner KPU dan Bawaslu harus dipecat!” tambah Kustiono.
Demi bersihnya demokrasi massa berharap agar tuntutan mereka segera mendapat tanggapan serius dari DPRD maupun aparat hukum, demi menjaga kredibilitas Pemilu dan hak demokrasi rakyat Jember. dan berharap oknum komisioner KPU dan Banwaslu yang diduga tidak netral harus segera dicopot.
(Bam)
