Berita7 | BANDUNG BARAT – Kasus keracunan massal kembali terjadi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Staf Kepresidenan (KSP), M. Qodari, menyampaikan data terbaru bahwa ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat terdampak insiden tersebut.
Peristiwa keracunan menimpa siswa di Kecamatan Cipongkor, dengan total korban awal sebanyak 369 orang. Hingga Rabu (24/9) sore, jumlahnya meningkat menjadi 393 siswa. Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat pun menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat langkah penanganan.
Bupati Bandung Barat, Ritchie Ismail atau yang akrab disapa Kang JJ, menegaskan bahwa langkah KLB diambil karena jumlah korban yang besar dengan gejala serupa dalam waktu singkat.
“Sejak pagi tadi tercatat 364 siswa, sore ini meningkat menjadi 393. Dari jumlah itu, 309 siswa masih dirawat, sementara sebagian lainnya sudah diperbolehkan pulang. Karena eskalasi cepat dan gejala sama, kami tetapkan KLB agar penanganan bisa lebih menyeluruh,” jelasnya.
Kang JJ memastikan bahwa penghentian hanya dilakukan pada satu dapur penyedia MBG di Cipongkor, sementara 84 dapur lainnya tetap beroperasi dengan evaluasi ketat.
Live Streaming TV7net
“Penyebab utama belum bisa dipastikan. Hasil laboratorium baru keluar dua hari lagi. Namun berdasarkan laporan siswa dan guru, makanan tercium bau dan berlendir, kemungkinan karena pengolahan yang tidak higienis,” katanya.
Pemerintah daerah kini melakukan investigasi menyeluruh terhadap seluruh dapur MBG di Bandung Barat, mulai dari izin operasional, sertifikasi kesehatan, hingga prosedur kebersihan. Badan Gizi Nasional (BGN) juga telah turun melakukan pemantauan dan audit bersama Pemkab Bandung Barat.
“Penanganan korban sudah dilakukan di posko kecamatan, puskesmas, hingga RSUD Cililin. Kondisi sebagian besar sudah membaik, meski ada satu siswa yang sempat mengalami kehilangan kesadaran,” tambah Kang JJ.
Kejadian keracunan MBG. Pemerintah pusat bersama daerah diminta memperketat pengawasan agar program pangan bergizi untuk pelajar tetap aman, sehat, dan bermanfaat bagi siswa di seluruh Indonesia.
