Berita7 | Jakarta – Nasional,. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) nasional dalam kondisi aman. Pernyataan ini disampaikan menyusul kabar sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta yang batal membeli BBM dari Pertamina.
Bahlil menjelaskan bahwa mekanisme pembelian BBM Pertamina oleh pihak swasta dilakukan dengan skema business to business (B2B). Menurutnya, pemerintah hanya memberikan arahan dan panduan, sementara teknis pembelian sepenuhnya diatur oleh para pelaku usaha.
“Proses pembelian itu antara swasta dengan swasta. Pemerintah hanya memberi guidance, selebihnya diatur mereka,” jelas Bahlil.
Terkait informasi adanya SPBU swasta yang menarik diri untuk membeli BBM Pertamina, Bahlil tidak memerinci lebih jauh. Namun, isu yang beredar menyebut hal tersebut terkait kandungan etanol pada produk BBM Best Fuel milik Pertamina. Meski demikian, ia menegaskan kondisi pasokan nasional tetap aman dan tidak terganggu oleh dinamika tersebut.
Bahlil menyebut cadangan BBM Indonesia berada pada level aman, dengan ketersediaan jenis BBM seperti Pertalite, Pertamax 92, Pertamax 95, hingga Pertamax 98 yang cukup untuk kebutuhan 18 hingga 21 hari ke depan.
“Yang jelas, stok BBM kita cukup. Tidak ada alasan menipis. Pemerintah memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tegasnya.
Live Streaming TV7net
Selain memastikan stok dalam negeri, pemerintah juga telah mengatur kuota impor BBM untuk menjaga stabilitas energi nasional. Menurut Bahlil, kebijakan impor ini sudah ditetapkan sesuai perhitungan kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan.
“Kuota impornya sudah kita siapkan, sesuai dengan kebutuhan yang saya sampaikan sebelumnya,” katanya.
Bahlil menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab utama dalam menjamin ketersediaan energi. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu mengenai pasokan BBM.
“Semua sudah diatur. Pemerintah memastikan stok aman, jadi masyarakat tidak perlu panik,” ujar Bahlil.
