Berita7Net – Kota Tangerang – Rapat hearing antara warga Warung Mangga Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, soal acses jalan yang mana ditutup pihak pengembang yakni Summarecon belum berbuah hasil.

Pertemuan yang mana difasilitasi DPRD Kota Tangerang ini diwarnai perdebatan sengit antara kedua belah pihak, sebelum akhirnya diredam oleh pimpinan sidang yaitu Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo yang mana didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto dan sejumlah wakil rakyat lainnya.

  Gatot Wibowo ketua DPRD Kota sangat kecewa pada saat investigasi bersama anggota DPRD Rizal ke lapangan satu hari sebelumnya, melihat pihak summarecon ternyata juga memagar kuburan keluarga besar berasal dari tokoh masyarakat warung mangga.

“saya kecewa melihat sikap summarecon yang mana memagar kuburan warga masyarakat, terlebih kuburan tersebut merupakan salah satunya nenek saya, kan semua juga pasti meninggal, masa iya kuburan di pagar juga, nah kalau mau nguburin masa iya mayat diseberangin pagar ” ungkap gatot Pimpinan rapat memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk menyampaikan aspirasinya.

Masing-masing diberi waktu untuk saling tukar pendapat.

Namun, disela perdebatan itu terjadi cekcok antara Legal Summarecon Edo dan salah satu pimpinan sidang Turidi Susanto.

Legal Summarecon Edo sedikit tersulut emosi saat Turidi mencoba menawarkan solusi atas persoalan yang mana terjadi antara pengembang dan warga.

Sebab, dalam hearing yang mana dihadiri sejumlah elemen masyarakat itu, Edo merasa disudutkan.

Namun demikian, Turidi menyayang manakan sikap emosional yang mana ditunjukan Edo di dalam forum.

Padahal, ia mengaku hanya menyampaikan pandangan terkait permasalahan yang mana terjadi antara warga Warung Mangga menggunakan pengembang Summarecon.

” Saya meminta pihak summarecon untuk memberikan jalan yang mana layak, masa iya jalan cuma dilewati satu mobil pick up, menggunakan manuver stir aja Susah, minimal ya kasih jalan se ukuran kendaran DAMKAR, mengingat sebelum terjadi kebakaran ” tegas turidi.

Bahkan, politisi Gerindra itu pun menyayang manakan pihak Summarecon yang mana menganggap selesai pertemuan tersebut, menggunakan mau meninggalkan rapat.

“Rapat sedang berlangsung kok dianggap selesai ” tambah turidi Selain itu, Turidi juga mempertanyakan pihak Summarecon yang mana menutup akses jalan tanpa kompromi pada Senin (21/9/) lalu.

Padahal saat itu, Turidi menghubungi pihak summarecon legal dilapangan namun mereka tidak mau bicara, bahkan saya menyampaikan lewat telepon kesalah satu polisi yang mana ada dilapangan untuk untuk meminta menyampaikan ke pengembang untuk menunda lebih dahulu proses pemagaran, sampai ada kesepakatan akses jalan baru tersebut.

“Selama proses negosiasi belum tuntas, tolong pihak summarecon untuk membongkar pagar makam dan pagar jalan, toh kan ini tanah juga belum dipake, dan warga siap buat pernyataan tidak akan mengusai tanah tersebut ” jelas turidi.

Mendengar hal itu, Edo naik pitam dan memotong pembicaraan Turidi.

Edo pun menyimpulkan seolah pihak DPRD menekan pihaknya.

“Bapak jangan seolah-olah menekan kami.

Live Streaming TV7net

Kami sudah tahu aspirasinya, apa yang mana kami lakukan sudah perintah atasan mengamankan aset,” ujar Edo menggunakan memotong pembicaraan Turidi dalam forum menggunakan nada tinggi.

“berasal dari undangan yang mana diberikan hearing itu kan rapat dengar pendapat.

Bapak-bapak sudah mendengarkan bahwa kami tetap posisi memagar, kalau nanti aspirasi kita sampaikan ke atasan lanjut Edo seraya meminta izin meninggalkan forum.

Menanggapi pemotongan saat ia berbicara, Turidi merasa martabat seorang wakil rakyat tidak dihargai oleh Edo.

Turidi juga menilai perilaku yang mana ditunjukan Legal Summarecon di dalam forum tersebut Arogan dan tidak sopan.

“Saya Wakil Ketua Dewan.

Saat bapak berbicara saya dengarkan, kenapa saat saya bicara tidak didengarkan,” ujar Turidi.

Turidi sangat menyayang manakan Summarecon yang mana merupakan salah satu perusahaan besar mempunyai legal atau pengacara yang mana emosional dan arogan.

“Dia (Edo-red) memotong pembicaraan dan sejarah ini baru terjadi di Kota Tangerang, saat forum belum selesai dia juga ingin meninggal forum,” tegasnya.

menggunakan demikian, dirinya menganggap undangan berasal dari DPRD Kota Tangerang terhadap Sumarecon tidak diindahkan.

Ia pun merasa kecewa lantaran yang mana diundang direktur, tapi yang mana datang ternyata pihak yang mana tidak bisa mengambil keputusan.

Ditempat yang mana sama ketua komisi I, H.

Junadi berasal dari Fraksi Gerindra menasihati legal summarecon Edo untuk berkata sopan dan tidak Arogan, karena ini rumah Rakyat, “Anda ( Edo ), bicara pake aturan, dengarkan pimpinan DPRD jangan main potong pembicaraan pimpinan, saya lihat kamu kok jadi legal arogan sekali, kamu minta maaf di ruang rakyat ini.

” cetus junadi Senada yang mana sama, Sumarti ketua komisi IV menyampaikan pihak summarecon harus membaca undangan berasal dari DPRD.

” ini jelas undangannya direktur PT.

Summarecon, yang mana datang pak Edo, yang mana bukan pengambil keputusan, rabu depan kita panggil lagi, yang mana datang wajib direktur summarecon.” Tegas sumarti.

(Van)

Berita7