Berita7 | Sidoarjo, Jawa Timur – Hari ini menjadi penutup dari seluruh rangkaian proses evakuasi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Setelah sembilan hari upaya pencarian tanpa henti, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menyatakan operasi evakuasi selesai. Total 67 orang meninggal dunia dalam peristiwa tragis tersebut, termasuk delapan bagian tubuh yang telah diidentifikasi oleh tim DVI Polri.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohd Syafriez, mengatakan bahwa seluruh tahapan pencarian telah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai prosedur.

“Tiga kali penilaian ulang telah dilakukan di seluruh sektor pencarian. Hasilnya, tidak ditemukan lagi tanda-tanda korban di bawah puing bangunan,” ujar Syafriez saat memberikan keterangan pers, Selasa (7/10/2025).

Operasi penyelamatan ini melibatkan 379 personel gabungan, termasuk 65 anggota tim SAR, relawan, dan tenaga medis. Basarnas membagi lokasi pencarian menjadi empat sektor, yaitu A1 hingga A4. Mayoritas korban ditemukan di zona A3 dan A4, yang merupakan area dengan tingkat keruntuhan paling parah.

Pada hari pertama operasi, 91 santri berhasil menyelamatkan diri secara mandiri. Hari kedua, 15 korban ditemukan dan dievakuasi dari reruntuhan, namun tiga di antaranya meninggal dunia.

Proses pencarian dibantu dengan pemantauan udara menggunakan drone, alat deteksi visual, serta pembuatan kanal bawah tanah untuk menjangkau titik-titik sulit.

Live Streaming TV7net

“Kami pastikan seluruh area sudah steril dan semua personel telah kembali ke posko dalam keadaan selamat,” ujar Kepala Operasi SAR wilayah Sidoarjo.

Saat ini, Tim DVI Polri masih melanjutkan proses identifikasi jenazah untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga menyalurkan bantuan psikologis serta bantuan kemanusiaan bagi para keluarga korban.

Bupati Sidoarjo menyampaikan belasungkawa mendalam dan memastikan akan dilakukan audit menyeluruh terhadap bangunan-bangunan pesantren di wilayahnya.

“Ke depan, kami ingin memastikan seluruh lembaga pendidikan berasrama memenuhi standar keselamatan bangunan agar kejadian serupa tidak terulang,” ungkapnya.

Dengan selesainya proses hari ini, Basarnas secara resmi menutup operasi evakuasi di Pondok Pesantren Al Khoziny dan menyatakan situasi darurat dinyatakan berakhir.

Berita7