Berita7 | JEMBER – 27 September 2025, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, kembali meriah dengan penyelenggaraan Karnaval Budaya Desa Lojejer 2025. Mengusung tema Culture Village Nusantara 3, parade budaya ini tidak hanya menampilkan busana tradisional, tetapi juga menghadirkan dramatisasi kisah-kisah masa kejayaan kerajaan-kerajaan nusantara.

Acara tersebut sekaligus menandai tiga tahun kepemimpinan Kepala Desa Lojejer, Mochamad Sholeh, SH., MH., yang sejak awal menjadikan pelestarian budaya sebagai salah satu fokus pembangunan desa.

Dalam sambutannya, Camat Wuluhan Hanifah, yang juga merangkap Plt Camat Ambulu, menegaskan pentingnya peran karnaval sebagai ruang ekspresi dan pemersatu masyarakat.

“Parade budaya ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga wadah kreativitas, kekompakan, dan kebersamaan warga Lojejer. Mari kita lestarikan yang baik-baik, dan tinggalkan yang tidak baik,” ujar Hanifah.

Karnaval Desa Lojejer 2025 Usung Budaya Daerah dalam Parade Culture Village Nusantara 3 - Berita7

Sementara itu, Kepala Desa Lojejer Mochamad Sholeh menekankan bahwa Culture Village Nusantara 3 adalah bentuk konsistensi desa dalam menjaga tradisi.

“Tahun 2025 ini kita mengusung tema inkarnasi cancut tali wondo budaya. Maksudnya, kita mengenalkan aneka budaya nusantara. Jika sudah kenal, masyarakat akan mencintai dan melestarikan budaya itu. Saya ingin nguri-nguri budaya supaya tidak hilang, apalagi di tengah derasnya arus budaya barat,” jelas Sholeh.

Live Streaming TV7net

Antusiasme warga terlihat tinggi. Tercatat ada 12 tim dari rukun warga serta 4 tim kehormatan, termasuk tim dari Pemerintah Desa Lojejer, yang ikut serta dalam parade dengan rute sepanjang 1,5 kilometer.

Dari pantauan di lokasi, parade dibuka dengan penampilan SMP Ma’arif 08 Kepel Desa Ampel yang membawakan kisah legenda Sri Tanjung. Kisah ini menggambarkan kesetiaan Sri Tanjung kepada suaminya, Patih Sido Pekso, meski harus menghadapi tuduhan dan kematian. Legenda itu dipentaskan secara dramatis, memukau penonton di sepanjang jalan.

Penampilan berikutnya datang dari tim guru-guru PAUD Lojejer yang menghadirkan cerita Damarwulan. Sementara itu, Mts Plus Nuris Lojejer membawa sejarah Kerajaan Mataram Islam ke dalam parade, dengan kostum dan tata artistik yang kaya simbol.

Suasana karnaval berlangsung meriah. Masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalur parade, menikmati sajian budaya yang sarat makna sejarah. Karnaval ini menjadi bukti nyata bahwa Desa Lojejer tidak hanya menjaga kearifan lokal, tetapi juga mampu menempatkan dirinya sebagai ruang perjumpaan budaya nusantara.

Dengan keberhasilan pelaksanaan Culture Village Nusantara 3, Desa Lojejer semakin mengukuhkan diri sebagai desa yang berkomitmen menghidupkan tradisi di tengah tantangan modernitas.

( Bam )

Berita7